Komunitas Masyarakat Tanggap TB (Community Society Responding to TB)

"Kontra TB"

Sistem pelaporan dan pengawasan prevalensi TB berbasis komunitas secara real-time menggunakan analisis data Geographic Information System (GIS) : Strategi aktif untuk mendeteksi dan melacak pasien TB

Seputar TB

Metode pelaporan kasus Tuberkulosis (TB) yang ada saat ini bergantung pada pelaporan langsung pasien ke unit layanan kesehatan atau praktisi kesehatan, sehingga hal ini dapat memakan waktu dan tidak efisien. Dengan mengembangkan sistem yang memanfaatkan teknologi real-time seperti internet dan Geographic Information System (GIS), pelaporan kasus dan gejala TB dengan melibatkan komunitas dan perorangan dapat difasilitasi oleh fasilitas kesehatan terdekat dan tepat waktu. Penelitian ini menggunakan model pengembangan prototipe. Metodologi pengembangan prototipe terdiri dari lima langkah: perencanaan, analisis, desain, implementasi prototipe, dan implementasi sistem akhir. Urgensi penelitian ini terletak pada peningkatan surveilans TB, peningkatan respons kesehatan masyarakat, dan minimalisasi dampak TB terhadap masyarakat. Sistem yang dikembangkan akan memprediksi pola penyebaran penyakit TB secara real-time untuk mencegah penyebaran lebih lanjut di wilayah tertentu dengan menganalisis pola sebaran dari data spasial.

Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan teknologi informasi dan GIS guna mengawasi penyebaran penyakit (TB). Pengembangan sistem pelaporan dan surveilans TB secara real-time berbasis komunitas dengan menggunakan analisis data GIS yang menawarkan beberapa kelebihan. Pertama, hal ini memungkinkan pelaporan kasus dan gejala TB secara tepat waktu, sehingga dapat dilakukan deteksi dini dan intervensi. Selain itu, sistem ini dapat membantu melacak pergerakan orang yang terinfeksi TB, mengidentifikasi faktor risiko, dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Selain itu, penggunaan GIS memungkinkan visualisasi dan analisis pola penyebaran TB di wilayah geografis yang berbeda, membantu dalam identifikasi faktor risiko dan intervensi yang ditargetkan. Selanjutnya, sistem ini dapat membantu melacak pergerakan orang yang terinfeksi TB dan kontak mereka, membantu pejabat pengambil keputusan mengidentifikasi sumber infeksi potensial dan merancang strategi pencegahan dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada di masyarakat maupun perorangan.